My fams my calendar cap1



My fams , my calendar

Di keheningan kota bandung, udara dingin yg merajuk masuk menusuk hingga tulang. Matahari yang kutunggu-tunggu belum juga datang. Membuatku sering berpikir, berpikir tentang keluargaku. Banyak yang bilang kita aneh, cari sensasi, norak, dan banyak lagi ocehan-ocehan mereka. Tapi ada juga yg bilang kita unik. Mungkin di saat aku masih kecil aku tidak mempedulikannya dan tidak mengerti apa yg mereka maksud. Tapi sekarang aku sudah 16 tahun, sudah tau apa arti sakit hati, malu, marah, kesal, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Entah bagaimana aku harus menanggapi nya? Ibu selalu bilang "ini keluarga kita, yg menjalani kita, kenapa harus mendengarkan kata mereka minggu".
       Yeah, itu. Minggu! nama gue, anak terakhir dari 7 bersaudara. Anak perempuan satu-satunya dari keluarga ini yang sisanya 6 kakak laki-laki. Ibuku bernama wulan maret, dan ayah bernama hari pahlawan. Aneh kan? Itu belum selesai.  Kakak pertama dan kedua gue kembar kelahiran mereka berselang waktu satu hari kk pertamaku bernamasenin oktober (kaseno) dan kk k2 ku bernama selasa oktober (kaseo). Kaseno dan kaseo mereka sudah bekerja di salah satu perusahaan ternama di jakarta, mungkin karena bakat mereka dan serta wajah yang persis miris melas  membuat mereka direkrut di perusahaan itu.  kakak ke tiga gue rabu februari (karafe)  lumayan rada gesrek. Karafe bekerja di pertambangan minyak mentah. Jadi yang tersisa di rumah ini tinggal gue dan ke 3 kakak gue. kakak ke-empat gue Kamis April (kaais), nah ini nih  yg paling mengerti tentang aku. Kais sedang melanjutkan sekolah kejenjang yg lebih tinggi, dia jadi mahasiswa di salah satu universitas bandung. Ke-lima jum'at (kaju) dia itu moodnya musiman, dari kita ber-tujuh dia yang paling moody. Kalo kaju, dia masih sma kelas XII. sabtu kakak terakhir sekaligus saudara kembar gue. Kata orang sih mirip, kayanya itu orang pada sakit mata deh. Gue sama sabtu kelas X SMA, satu kelas lg kan bt. Satu sekolah juga sama kaju. Sabtu tuh orangnya cuek, sama pelajaran aja cuek apa lagi gurunya. Tapi herannya di masuk urutan peringkat 3 besar terus dari SD. Dari mana coba? Ya emang dia pinter, enggak kaya aku yg males banget. Sampe-sampe tugas aja aku sering nyontek ke sabtu. Gue punya kalimat andalan buat orang yang satu ini. Kebetulan ada tugas kimia, bisa gue praktekin.
"Kakaku yang ganteng, liat tugas kimianya dong?" Kataku sambil merayu.
"Di tas sekolah" katanya tanpa menoleh kearah ku sedikit pun. Keasikan online dengan komputernya. Ya gitu, singkat jelas dan padat.
     Tok..tok.tok..(Terdengar dari pintu kamarku) "De bangun udah siang, Kamu sekolah enggak?" Kata kaais. "Iya ka, aku sekolah. 10 menit lagi deh" kataku sambil lanjut tidur. "10 menit gimana? Ini udah jam 7. Kamu mau berangkat bareng kaka ga? Jumat sama sabtu udah berangkat" kata kais meyakinkan. Seketika aku tersadar dan langsung liat jam. "OH MY GOD!!!, iya ka tunggu ".  Mandi dan sarapanku pun expres. Karna telat tidur abis mengerjakan tugas, aku jadi kesiangan. Mana buku sabtu belum di balikin, pasti nanti dia marah. Sesampainya di gerbang, "bye ka" kataku sambil terburu-buru keluar dari mobil, belum sempat kaka menjawab pintunya sudah terlanjur ku tutup. Ku liat jam di tangan 7.45, "waduh telat 15 menit lagi. "Pa satpamnya ada enggak ya?" Kataku berbicara sendiri. Sekolah ku ini sangat disiplin, bell masuk jam 7.30 dan gerbang langsung di tutup.  Ternyata Dewi fortuna sedang berpihak padaku pa satpam sedang keluar. Asikk, aku pun langsung memanjat pagar sekolah. saat aku turun dari pagar, aku terpeleset dan brukk. "Aduhhh" kata ku kesakitan. Dan parahnya lagi aku jatuh di depan siswa laki-laki, ya ampun malunya. Ganteng lagi siswanya. Tunggu, aku baru liat.Apa dia itu, iya Pasti dia anak baru itu. Yang buat seisi sekolah ini heboh.  "Lu ga apa-apa?" Katanya sambil mengulurkan tangannya. 

                                            ..... bersambung

Komentar

Postingan Populer